Server Linux banyak digunakan oleh banyak perusahaan maupun lembaga untuk meng-hosting situs web mereka, database, atau layanan lainnya. Saya pribadi lebih menyukai sistem Linux Server dari pada Windows Server, tidak hanya karena Linux gratis, tetapi Anda mendapatkan kinerja yang lebih baik dan alat yang lebih kuat di Linux. Untuk mengatur server Linux, kadang-kadang Anda tidak benar-benar membutuhkan server fisik, berlangganan VPS dari Linode, DigitalOcean atau Amazon bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Meskipun sebagian besar penyedia server cloud memiliki layanan cadangan atau snapshot (biasanya tidak gratis), lebih baik memiliki rencana cadangan Anda sendiri. Perintah rsync adalah alat yang ideal untuk menyalin dan menyinkronkan file dan direktori ke komputer jarak jauh, sedangkan perintah crontab digunakan untuk menjadwalkan pekerjaan yang akan dieksekusi secara berkala. Menggabungkan kedua perintah ini, kita dapat mengatur solusi cadangan yang ringan dan efektif.
Berikut ini adalah petunjuk terperinci untuk membuat cadangan otomatis dan tambahan:
Host A: server aktif dengan sistem Linux Host B: layanan cadangan dengan sistem Linux Masuk ke Host B (tempat storage cadangan)
sudo su
apt install rsync
cd ~
ssh-keygen -t rsa
# jika diminta password langsung enter saja
cat .ssh/id_rsa.pub | ssh [email protected] 'cat >> .ssh/authorized_keys'
mkdir /home/ServerBackup
nano autobackup.sh
#!/bin/sh
rsync -avz -e "ssh -i /root/.ssh/id_rsa.pub" \
--exclude mysite/updraft \
--exclude mysite/.cache \
[email protected]:/var/www \
/home/ServerBackup
untuk penggunaan crontab
0 22 * * * /root/autobackup.sh